Minggu, 26 Desember 2010

Nasionalisme pemuda Indonesia perlu segera dipupuk

Rasa bangsa sebagai bagian dari Bangsa Indonesia dikalangan generasi muda perlu terus dipupuk, disaat adanya kesan perubahan kadar dan nilai rasa nasionalisme para pemuda belakangan ini.

"Kami merasakan penurunan semangat kawan-kawan ketika menyambut peringatan  HUT Proklamasi Kemerdekaan RI beberapa tahun belakangan, itu bisa diartikan tanda-tanda dan  perlu disikapi agar tidak berimbas para penurunan rasa nasionalisme," kata Sandi Rustandi Adriano, seorang aktivis pemuda di Bandung.

Dia mencontohkan, suasana pergaulan kepemudaan Kampung Bojong, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung jauh berbeda saat menyambut HUT Proklamasi Kemerdekaan beberapa tahun lalu.

Tidak salah bila ada kesan kaum muda sekarang sebagian sudah tidak peduli lagi terhadap perjuangan para pahlawan pendahulu  yang telah merebut kemerdekaan dengan banyak berkorban termasuk nyawa.



Lintas berita.com

Menurut  lelaki beranak dua itu,  bila kaum muda sudah tidak perduli lagi terhadap peringatan hari ulang tahun kemerdekaan negaranya, maka nasionalisme mereka pun patut dipertanyakan.

"Kita ini sudah hidup enak, hidup di alam merdeka. Apa susahnya sih sekadar menggealar sebuah kegiatan untuk memperingati hari ulang tahun kemerdekaan negara kita sendiri sambil mengenang jasa para pahlawan," ucapnya.

Tanpa melalui jasa para pahlawan, menurut Adi bangsa Indonesia belum tentu bisa memiliki kemerdekaan dalam banyak hal, termasuk merdeka dalam mencari nafkah, menuntut ilmu, dan merdeka dalam beragama.

Ia mengaku tidak habis  pikir kenapa masih ada kaum muda yang belum bisa menghargai jasa para pahlawan negara dan bangsanya sendiri. 

Padahal sekarang  tidak perlu angkat senjata seperti dilakukan para pendahulu dalam merebut dan mempertahankan kemerdekaan.

Dalam kesempatan terpisah guru besar Universitas Islam Negeri (UIN) Gunungdjati Bandung Afif Muhammad, menilai kaum muda negeri ini  sekarang sudah mendapatkah lebih banyak hal daripada kaum muda di zamannya.

"Rasanya dibanding zaman kita dulu, mereka sekarang sudah mendapat lebih banyak dari kita dulu, tapi  mereka terlalu banyak menuntut tanpa mau berbuat," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar